Fakta Suku Rohingnya – Suku Rohingya banyak diberitakan belakangan ini. Sorotan media begitu intens membicarakan polemik antara suku Rohingya, biksu Ashin Wirathu, dan pemerintah Myanmar. Mulai dari berita pelarian hingga kehidupan yang suku Rohingya jalani sekarang setelah menjadi pengungsi di Aceh.
Awal Mula Kemunculan Rohingya
Komunitas muslim mendiami wilayah Arakan pada abad ke-14. Tepatnya pada masa Kerajaan Mrauk U yang dipimpin oleh raja Buddhis bernama Narameikhla atau Min Saw Mun.Sebelumnya, selama 24 tahun, Narameikhla diasingkan di kesultanan Bengal. Tetapi, atas bantuan Sultan Bengal yang bernama Nasirudin, ia mendapatkan takhta di Arakan.Kesultanan Bengal merupakan sebuah kerajaan Islam pada abad pertengahan yang didirikan di Bengal pada 1342. Daerah kekuasaan kesultanan slot gacor gampang menang mencakup wilayah negara Bangladesh saat ini, India bagian Timur, dan bagian Barat Myanmar.Setelah mendapat takhta di sana, Narameikhla kemudian mengucapkan syahadat dan berganti nama menjadi Ssuleiman Shah. Kemudian, ia membawa orang-orang Bengali untuk membantu administrasi pemerintahannya, hingga terbentuk komunitas muslim pertama di Arakan saat itu.Lalu, di tahun 1420 arakan memproklamirkan diri sebagai kerajaan Islam yang merdeka di bawah Raja Suleiman Shah. Kekuasaan Arakan yang Islam bertahan selama 350 tahun.Sayangnya, di tahun 1784, Arakan kembali dikuasai oleh Raja Myanmar. Kemudian, di tahun 1824, Arakan menjadi koloni Inggris. Sejak itulah populasi Islam di kawasan Arakan mulai berkurang secara perlahan.
Rohingya adalah Kelompok Minoritas di Myanmar
Etnis Rohingya merupakan kelompok minoritas slot bonus 100 beragama muslim di Myanmar. Dikutip dari laman The UN Refugee Agency, Rabu (28/12/2022), selama berabad-abad mereka telah tinggal di Myanmar yang memiliki mayoritas penduduk beragama Budha. Faktanya, meski telah hadir cukup lama di Myanmar, Rohingya disebut tidak diakui sebagai etnis resmi. Selain itu, mereka ditolak kewarganegaraannya sejak 1982. Tak sampai disitu saja, etnis Rohingya tidak memiliki perlindungan dan cukup rentan akan eksploitasi hingga kekerasan akibat statusnya sebagai populasi tanpa kewarganegaraan.
Pembantaian Suku Rohingnya
Jepang mengetahui yang hendak dilakukan suku Rohingya. Sehingga, terjadilah pembantaian terhadap suku Rohingya. Banyak dari mereka yang dilarikan ke Bangladesh. Ini alasan nantinya mengapa suku Rohingya tidak diterima di Myanmar.
Baca Juga : Nasib Para Pengungsi Suku Rohingnya
Rohingya Telah Menderita sejak Lama
Pada sejarahnya, etnis Rohingya disebut telah slot gacor gampang menang menderita akibat kekerasan serta diskriminasi selama puluhan tahun. Dalam riwayatnya, eksodus terbesar terjadi pada Agustus 2017 kala gelombang penindasan pecah di negara bagian Rakhine. Saat itu, tercatat kurang lebih 700.000 populasinya termasuk anak-anak harus melarikan diri dan mencari perlindungan ke negara-negara lain.
Pemindahan Suku Rohingnya Ke Buma
Saat Inggris melakukan kolonialisasi pada 1826. Pemerintah Kolonial Inggris memindahkan beberapa etnis Rohingya ke wilayah Burma. Hal ini dikarenakan untuk membantu peningkatan produksi pertanian karena wilayah Burma cocok untuk pertanian.